Minggu, 02 Juni 2019

TCP/IP

Secara teknis Pengertian TCP/IP adalah kependekan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol yang merupakan protocol standar untuk proses tukar menukar data antar komputer (Komunikasi) dalam jaringan internet.

TCP/IP mengatur standar bagaimana data bisa dikirim dan diterima antar komputer dengan menggunakan jaringan yang ada saat ini yaitu jaringan internet.

TCP/IP adalah hanya sebuah aturan dan konsep bagaimana mengolah data dari komputer yang akan dikirim atau diterima oleh komputer menggunakan jaringan internet. Sebelum data dikirim/diterima harus melalui beberapa tahap dan proses secara hardware/software.

Komputer dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan  jaringan internet jika komputer tersebut mengikuti jalur komununikasi standar yang ditetapkan, Dalam hal ini adalah TCP/IP yang digunakan sebagai standar protocol pertukaran data dalam jaringan global internet. komunikasi dalam dunia komputer diartikan sebagai proses downlad (menerima) dan upload (mengirim) data. atau sering kita sebut komputer sudah bisa konek,kalau sudah konek berarti komputer (pc,laptop,smartphone,smartdevice) sudah bisa melakukan proses komunikasi (kirim dan terima data).

Paket data-data yang dikirim melalui jaringan disebut sebagai paket, ya seperti paket dalam dunia nyata dimana paket harus diberi label dan diproses oleh masing masing bagian/divisi agar paket dapat sampai di tujuan dengan selamat dan tidak nyasar. jika paket berukuran gede maka perlu di pecah agar muat sesuai ukuran jalan yang akan dilalui,setiap pecahan harus diberi label  agar nantinya gampang disatukan lagi. TCP/IP dirancang dengan tujuan persis seperti ini.


Konsep TCP/IP
Pada dasarnya, TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan komputer. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Jadi kesimpulannya yaitu TCP/IP inilah yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan.

TCP/IP merupakan gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju.


Pada awalnya, proses komunikasi data pda protokol TCP/IP hanya dibagi menjadi 4 Layer yaitu: Network Access, Internet, Transport dan Application (versi orig). Akan tetapi pada versi barunya (versi modif), proses komunikasi data pada protokol ini dibagi menjadi 5 Layer yakni: Physical Layer, Network Access Layer, Internet Layer, Transport Layer dan Application Layer.

Model TCP/IP (Original VS Update)

Fungsi TCP/IP

1. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Dalam lapisan ini, terdapat beberapa fungsi utama yaitu diantaranya:

  • Mengatur jenis protokol aplikasi apa yang akan digunakan dalam proses komunikasi antar software aplikasi berbasis jaringan. Sebagai contoh misalkan jika kamu sedang browsing, maka baik aplikasi di sisi client dan server harus menggunakan protokol aplikasi yang sama, dalam hal ini adalah protokol aplikasi HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).
  • Mengatur format data yang akan ditransaksikan, misalnya jika data berbentuk text maka harus menggunakan ASCII, data audio harus menggunakan .mp3 atau data video harus menggunakan .mp4 dan sebagainya.
  • Mengatur enkripsi dan dekripsi data (kaitannya dengan keamanan data), juga mengatur tentang kompresi dan dekompresi data (misal digunakan pada komunikasi VoIP, dimana data audio yang dikirimkan tidak besar, maka sebelum dikirim datanya dikompres dulu menggunakan metode encoding tertentu)
  • Mengatur sesi komunikasi data antar aplikasi berbasis jaringan, hal ini memungkinkan client untuk berkomunikasi dengan lebih dari satu server, demikian juga sebaliknya agar server dapat menerima sesi komunikasi dengan lebih dari satu client. Hal inilah sebabnya mengapa kamu bisa membuka lebih dari satu website pada browser, demikian sebaliknya ketika server Facebook dapat diakses dari banyak client.


2. Transport Layer (Lapisan Transport)

Beberapa fungsi utama dari lapisan transport adalah sebagai berikut:
  • Melakukan segmentasi data, yaitu memecah data yang akan dikirimkan menjadi beberapa bagian, ini nantinya berhubungan dengan nilai MTU (Max Transmission Unit) dari kartu jaringan yang kita gunakan. Jika di sisi pengirim terjadi segmentasi data, maka di sisi penerima terjadi sebaliknya, data yang sebelumnya dipecah menjadi beberapa bagian akan disatukan kembali (reassambling).
  • Menentukan jenis protokol transportasi data yang akan digunakan. Misalnya para pembuat aplikasi berbasis jaringan harus memilih protokol transport apa yang akan mereka gunakan, contohnya pembuat aplikasi HTTP Client (Browser: Chrome, Firefox, IE dll) akan memilih menggunakan protokol transport TCP.
  • Mengatur port number. Port number sendiri mempunyai dua fungsi yaitu pertama memisahkan sesi komunikasi data (ada hubungannya dengan lapisan session (OSI Model) atau lapisan aplikasi (TCP/IP Model), Dan kedua digunakan untuk identifikasi jenis layanan di sisi server.


3. Network Layer (Lapisan Network)

Terdapat beberapa fungsi penting pada lapisan network ini diantaranya:

  • Mengatur fragmentasi dan de-fragmentasi paket data; Hal ini sebenernya sesuatu yang jarang terjadi, terutama pada jaringan LAN yang tidak memiliki Router, atau menggunakan Router tapi Kartu Jaringannya masih sejenis.
  • Melakukan penentuan arah (peruteuan) sehinggga paket yang dikirim dapat dikirim sampai ke tujuan dimana proses perutean ini sangat bergantung pada Alamat IP (baik IPv4 maupun IPv6).
  • Pengalamatan IP; Yang perlu dipahami adalah bahwa alamat IP ini hanya bertanggung jawab meneruskan paket data sampe ke “Area Jaringan” tertentu dan tidak bertanggung jawab menyampaikan hingga ke Host yang bersangkutan. Karena tanggung jawab menyampaikan ke Host ditangani oleh lapisan berikutnya (Datalink).


4. Datalink Layer (Lapisan Datalink)

Fungsi utama pada lapisan Datalink adalah sebagai berikut:
  • Error Detection (Deteksi Error pada Frame)
Ketika sebuah Host menerima Frame Data, maka Frame tersebut harus diperiksa terlebih dahulu, apakah kondisnya baik atau malah cacat. Untuk mengetahui kondisi Frame tersebut cacat atau tidak, Host penerima akan memeriksa Lampiran Frame yang bernama FCS (Frame Check Sequence), jadi setiap Frame yang dikirim senantiasa akan tertempel lampiran FCS.Host penerima akan membandingkan antara Hasil Perhitungan FCS dari Frame yang diterima dengan nilai FCS yang ikut terlampir pada Frame tersebut.

Jika sesuai maka akan diterima begitu juga sebaliknya. Disisi penerima, jika host penerima mengecek ternyata framenya rusak/cacat, maka frame tersebut akan di buang (discard). Frame yang error bisa di akibatkan oleh banyak hal dan faktor utamannya adalah oleh interferensi sinyal baik kabel maupun nirkabel.

Proses pengiriman kembali akan dilakukan akan tetapi bukan oleh lapisan ini (Lapisan datalink) melainkan oleh lapisan transport.
  • Menentukan metode Link
Hal lain yang diatur dalam lapisan datalink adalah mengenai metode link, dimana terdapat 2 metode link yang biasa digunakan yaitu Point to point (P2P) atau Point to Multi Point (P2MP).

Misal jika kita menggunakan Modem Speedy, maka metode link yang digunakannya adalah P2P, biasanya Interfacenya yang digunakan tidak berbasis Ethernet melainkan HDLC. Pada link jenis ini tidak menggunakan Alamat MAC (Alamat Fisik), karena memang tidak harus menggunakan alamat MAC, sebab tetangganya memang hanya satu, gak ada tetangga yang lain.

Alamat MAC hanya digunakan pada link berbasis Ethernet. Link berbasis Ethernet ini digunakan pada link jenis P2MP.
  • Pengalamatan Fisik, jadi hal lain yang jg diatur pada lapisan ini jika menggunakan Ethernet adalah pengalamatan Fisik jaringan (Alamat MAC).

5. Physical Layer (Lapisan Fisik)

Pada lapisan Fisik, setidaknya ada 3 fungsi utama yang harus kamu fahami, yaitu:
  • Penentuan Jenis Encoding
Frame yang berasal dari Lapisan Datalink, sebelum dikirim ke media Transmisi harus dikodekan (encoding) terlebih dahulu. Mengapa perlu dikodekan? Hal ini agar Host penerima tahu isi dari Sinyal yang diterimanya. pada umumnya ada tiga jenis encoding yang biasa digunakan yaitu manchester, NRZ dan QAM.
Pensinyalan (signalling).

Setelah menentukan jenis encoding apa yang akan digunakan, maka selanjutnya ditentukan jenis Sinyalnya. Jenis Sinyal akan sangat bergantung pada jenis media Transmisi yang digunakan. Jika pakai Kabel Tembaga, maka menggunakan Sinyal Listrik. Jika menggunakan Radio (AP) maka menggunakan Sinyal Radio, kemudian jika menggunakan Kabel Fiber Optic, maka menggunakan Sinyal Cahaya.

  • Mengatur Speed (kecepatan) & Duplex (Half Duplex dan Full Duplex).
Untuk membahas kecepatan, maka kita ambil contoh saja pada Teknologi Ethernet. Seperti kita ketahui ada beberapa tingkatan pada teknologi Ethernet, yaitu: 1. Ethernet 2. Fast Ethernet 3. Gigabit Ethernet.Ethernet memiliki kecepatan Maks 10Mbps, Fast Ethernet 100Mbps, sedangkan Gigabit 1 Gbps.

Soal Speed ini ada hubungannya dengan Pemilihan jenis Encoding, yang jelas ketiga jenis Ethernet tersebut menggunakan jenis Encoding yang berbeda (Bahasa yang berbeda). Itu sebabnya mengapa dua Host yang diset secara manual Speednya dengan Speed yang berbeda, misal Host A 10Mbps sedangkan Host B 100Mbps tedak akan dapat saling terkoneksi, hal ini dikarenakan jenis encoding yang digunakan berbeda.

Selanjutnya soal Duplex, ada dua jenis Duplex yaitu Half Duplex dan Full Duplex.

Half Duplex artinya Dua Host yang saling berkomunikasi hanya akan dapat mengirim dan menerima secara bergantian. Jika Host A mengirim maka Host B hanya bisa menerima, demikian sebaliknya. Sedangkan Full Duplex, kedua Host sudah bisa mengirim dan menerima secara bersamaan.

Biasanya secara Default, pada NIC oleh OSnya diset Auto Negotiation, jadi pemilihan Speed dan Duplexnya menyesuaikan dengan tetangga (tetangga yang dimaksud bisa jadi Komputer, Switch atau Router).

Pada jaringan yang masih menggunakan Hub (bukan Switch), walau kedua Host sudah support Full Duplex, namun karena menggunakan Hub sebagai perantara maka yang aktif adalah Half Duplex. Kecuali jika Hubnya diganti dengan Switch maka sudah bisa Full Duplex.







reference :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar